Pendaftaran Sekolah Online Dinilai Belum Siap
04 Jul 2010

* Koran Tempo
* Nasional

JAKARTA - Pengamat pendidikan Darmaningtyas mengatakan hambatan dalam pendaftaran sekolah akibat server rusak terjadi karena pemerintah hanya ingin bergaya."Ini cuma gaya-gayaan tanpa dipikirkan dampak negatifnya," kata Darmaningtyas kepada Tempo ketika dihubungi tadi malam.

Menurut dia, kemampuan teknologi informasi yang dimiliki oleh pemerintah masih terbatas. Perbaikan perangkat komputer dan server penyimpan data juga buruk. Sudah tiga hari belum juga beres. Jumlah pengguna Internet, Darmaningtyas menambahkan, hanya 25 persen. Jadi, dia berpendapat, pendaftaran sekolah dengan sistem online belum saatnya diterapkan. "(Pendaftaran online) ini sama saja menutup kesempatan siswa untuk memilih se-kolah yang diinginkannya."

Ia khawatir kebijakan pendaftaran online menjadi ajang korupsi. "Ujung-ujungnya proyek," ucapnya. Darmaningtyas meminta pendaftaran dilakukan secara manual. Ia pun berkata, "Jangan sok gaya. Masyarakat kita masih tradisi lisan."Server penyimpan data pendaftaran siswa di Jakarta hingga kemarin masih ngadat. Lantaran server rusak itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta terpaksa menunda pengumuman penerimaan siswa yang mestinya dilakukan kemarin menjadi paling cepat Senin pekan depan sekitar pukul 08.00 WIB. "Kami berusaha pertahankan transparansi, akuntabel, dan tidak mendiskriminasi saat pendaftaran," kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono kepada Tempo, Jumat lalu.

Kisruh pendaftaran ini membuat orang tua murid panik dan bingung karena tak bisa mendaftar. Panitia pendaftaran pun kena getahnya karena harus lembur untuk memasukkan data secara manual. Sri Sumarni, 40 tahun, orang tua pendaftar SMA Negeri 78, Jakarta Barat, mengatakan sangat kecewa. Dia sangat dirugikan atas kerusakan server pusat. "Anak saya dari hari pertama sudah memasukkan berkas tapi sampai sekarang belum jelas hasilnya," kata Sri kemarin.Ridnan Wargianto, anggota Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru Tahap I SMA Negeri 78, menerangkan, sampai kemarin siang, baru bisa memasukkan sekitar 400 formulir yang masuk pada hari pertama dan kedua pendaftaran.